Tuesday, December 4, 2012

ANGKA KECUKUPAN GIZI KELOMPOK KHUSUS

Angka kecukupan gizi untuk kelompok khusus meliputi umur, pekerjaan kondisi
hamil dan menyusui. Adapun prinsip dasar AKG untuk masing-masing kelompok
adalah sebagai berikut:

1. Umur
Pada usia balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Karena itu
kebutuhan zat gizi tiap satuan berat badan relatif lebih tinggi dari kelompok umur
lain.
Contoh :
* Kebutuhan energi bayi/balita 100-120 kilo kalori per kilogram berat badan,
sedangkan pada orang dewasa 40-50 kilokalori per kilogram berat badan
* Kebutuhan protein bayi/balita : 2-2.5 gram/kilogram berat badan.
Dari contoh ini terlihat, bahwa makin bertambah umur, kebutuhan zat gizi seseorang
relatif lebih rendah untuk tiap kilogram berat badannya.

2. Aktivitas
 Kebutuhan zat gizi seseorang ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin tinggi pula, terutama
energi.
Contoh:
Seorang pria dewasa dengan pekerjaaan ringan, membutuhkan energi 2800 kilokalori.
Sedangkan bila bekerja berat, ia membutuhkan energi 3600 kilokalori.

3. Jenis Kelamin
Kebutuhan zat gizi juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama pada usia
dewasa. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi tubuh dan jenis
aktivitasnya.
Contoh:
- Laki-laki dewasa dengan aktivitas ringan membutuhkan energi dan protein
masing-masing 2800 kilokalori dan 55 gram protein, sedangkan pada wanita dewasa
dengan aktvitas ringan membutuhkan 2050 kilokalori dan 48 gram protien.
- Kebutuhan zat besi pada wanita 2 kali kebutuhan zat besi laki-laki. Perbedaan
kebutuhan zat besi ini karena fungsi kodrati yaitu haid.

4. Kondisi Khusus (hamil dan menyusui)
Pada masa hamil dan menyusui, kebutuhan zat gizi pada wanita meningkat karena:
- Metabolisme meningkat
- Konsumsi makanan juga meningkat untuk kebutuhan diri sendiri, bayi yang
dikandung dan persiapan produksi ASI.

5. Kelompok Lain
Angka kecukupan gizi yang disusun belum mempertimbangkan faktor geografi dan
ekologi, sehingga perlu ada penyesuaian untuk keadaan demikian. Terutama yang
menyangkut kebutuhan zat gizi mikro.
Contoh :
- Penduduk di daerah perkotaan dengan tingkat polusi tinggi perlu
mengkonsumsi lebih banyak makanan sumber vitamin dan mineral.
- Seseorang yang sehari-hari bekerja di lingkungan radiasi, kebutuhan semua zat
gizi tentu lebih tinggi daripada seseorang yang bekerja di lingkungan tanpa radiasi.
- Penduduk di daerah pegunungan yang dingin, kecukupan energi, vitamin dan
mineral tentu lebih tinggi dari penduduk di daerah pesisir yang panas.

No comments:

Post a Comment