Secara sederhana,
studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut :
1.
Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong
lintang/studi prevalensi atau survei.
2. Epidemiologi analitik : terdiri dari :
a. Non eksperimental :
1) Studi
kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort
diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).
2) Studi
kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya
mencari faktor penyebab penyakit.
3) Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi
sebagai bahan untuk penyelidikan secara empiris faktor resiko atau
karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi
udara akibat sisa pembakaran BBM yang terjadi di kota-kota besar.
b. Eksperimental. Dimana penelitian dapat
melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil
penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan cause
and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol,
terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah ilmiah lainnya.
Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1) Clinical Trial. Contoh :
a) Pemberian obat hipertensi pada orang
dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke.
b) Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu
hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum.
2) Community Trial. Contoh :
Studi Pemberian zat flourida pada air minum.
No comments:
Post a Comment