Nematoda
yang penting adalah Wuchereria bancrofti, Bruia malayi, dan Brugia timori.
Diagnosis ditegakan berdasarkan gejala klinis dan dipastikan denagn menemukan
mikrofilariadi dalam darah, cairan hidrokel atau cairan chyuria.
WUCHERERIA
BANCROFTI
Nama
penyakit yang diakibatkan oleh parasit ini adalah filariasis ( wuhereriasis )
brabcrofti.
Morfologi
dan daur hidup
Hidup
di saluran kelenjar limfe, bentuk halus mirip benang, berwarna putih susu.
Cacing betina panjangnya ( 65-100) x 0,25 mm, sedangkan cacing jantan 40 x 0,1
mm. Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria, yang hidup di darah dan terdapat
di aliran darah tepi pada waktu tertentu (periodisitas). W. Bancrofti
berperiodisitas nokturna, artinya mikrofilaria hanya terdapat di dalam darah
tepi pada waktu malam. Pada siang hari mikrofilaria terdapat dikapiler
alat-alat dalam (paru, jantung, ginjal, dan sebagainya). Di dearah perkotaan,
parasit ini ditularkan oleh nyamuk Culek quinquefasciatus. Di pedesaan
vaktornya adalah nyamuk Anopheles atau Aedes. Biasanya tidak ditularkan oleh
nyamuk Mensonia. Daur hidup parasit ini memerlukan waktu sangat panjang (>7
bulan). Masa pertumbuhan parasit di dalam nyamuk kurang lebih 2 minggu. Bentuk
infektif wunchereraisis adalah larva stadium III pada nyamuk. Bila larva ini
masuk melalui luka tusuk kedalam tubuh manusia, maka ia bersarang di saluran
limfe setempat. Di dalam tubuh hospes, larva ii mengalami dua kali pergantian
kulit, tumbuh menjadi larva stadiuim IV, V dan dewasa.
Gejala Klinis
Dapat
dibagi dalam dua kelompok; yang disebabkan leh cacing dewasa menimbulkan
limfadenitis dalam stadium akut, disusul obstruksi menahun 10-15 tahun
kemudian. Perjalaan penyakit filarisis limfatik fapat dapat dibagi dalam
beberapa stadium: stadium mikrofilaremia tanpa gejala klinis, stadium akut, dan
stadium menahun.keliga stadium tersebut saling tumpah tindih, tanpa batas
nyata. Stadium akut ditandai gjala peradangan pada saluran dan kelenjar limf
(limfangitis dan limfadenitis). Gejala itu hilang timbul beberapa kali dalam
setahun, dan berlangsung beberapa hari sampai satu dua minggu lamanya. Yang
palinga sering dijumpai adalah peradangan pada sistem limfatik alat kelamin
pria (fuuikulitis, epididimis, dan orchitis). Saluan sperma yang meradang, membengkak
menyerupai tali dan sangat nyeri pada perabaan. Pada stadium menahun gejala
klinis yang paling sering dijumpai adalah hidrokel; kadang-kadang limfedema dan
elefaniasis yang dapat mengenai seluruh tungkai, seluruh lengan, buah zakar,
payuda dan vulva. Kadang-kadang timbul chyluria.
Pengobatan
dan Prognosis
Obta
pilihan untuk infeksi ini adalah DEC (dietilkarbamasiin sitrat), 6 mg DEC/kg
BB/hari, selama 12 hari (dibagi dalam 3 pemberian). Umumnya memerlukan cure 2-3
kali. Kemungkinan efek samping dari penggunaan obat ini adalah demam, mual, dan
muntah. Kadang-kadang limfadenitis/limfangitis. Efek samping ini bersifat
sementara, hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-5 hari. Untuk mengurangi efek
samping obat, DEC diberikan dosis yang lebih rendah, namun untuk waktu yang
lebih lama agar dosis totalnya sama. Atau obat diberikan seminggu sekali,
sebulan sekali, atau setahun sekali. Ini terutama untuk pengobatan masal. Tahap
yang diobati adalah stadium mikrofilaria, stadium akut, limfedema, chyluria
(kiluria) dan stadium dini elefantasis. Hidrokel dan elefantasis lanjut
biasanya harus ditanggulangi dengan pembedahan. Catatan: Obat DEC tidak
berkhasiat untuk pencegahan.
BRUGIA
MALAYI DAN BRUGARIA TIMORI
Nama
penyakit yang ditumbulkan oleh parasit ini adalah filariasis malayi dan
filariasis timori. Diagnosis ditegakkan dengan menemukan mikroflariasis di
darah tepi.
Morfologi
dan Daur Hidup
Hidup
di saluran/pembuluh limfe. Bentuknya halus seperti benang, berwarna putih susu.
Cacing betina mengeluarkan mikrofilaria yang bersarung. Periodisitas
mikrofilaria B. Malayi dan B. Timori adalah nukturna. B. Malayi yang hidup pada
manusia ditularkan oleh nyamuk Mensoni. B. Timori ditularkan oleh nyamuk An.
Barbirostris. Masa pertumbuhannya di dalam nyamuk kurang lebih 10 hari danpada
manusia kurang lebih 3 bulan.
Gejala
Klinis
Gejala
klinis filariasis malayi sama dengan filariasis timori. Stadium akut ditandai
serangan demam dan peradangan saluran dan kelenjar limfe, yang hilang timbul.
Limfadenitis biasanya di daerah inguinal di satu sisi, berlangsung 2-5 hari,
sembuh dengan sendirinya. Kadang-kadang berkembang menjadi bisul dan pecah
menjadi ulkus. Luka perutnya menetap seumur hidup. Pada filarisis bulgaria,
sistem limfe alat kelamin tidak pernah terkena (berada dengan filariasis).
Limafedema biasanya hilang, namun pada serangan berulang kali, lambat tahun
dapat menjadi elefantasis (hanya tungkai bawah, di bawah lutut).
Pengobatan
Hingga
sekarang DEC masih merupakan obat pilihan. Dosis yang dianjurkan adalah 5 mg/kg
BB/hari, selama 10 hari.mengingat kemungkinan efek samping DEC, dianjurkan
dosis yang lebih kecil untuk waktu lebih lama. Perlu 2 sampai 3 kali pengobatan
dengan DEC.
No comments:
Post a Comment